Rabu, 01 Juli 2015

Mengetahui Tentang Kota Malang

Dibawah ini ada beberapa informasi untuk mengetahui tentang kota Malang. sebelum melanjutkan untuk membaca artikel ini saya akan memberitahukan bahwa kota Malang terletak di Jawa Timur. semoga informasi ini bermanfaat bagi semua pembaca artikel ini .

Kekayaan Ragam Seni dan Budaya Malang

MALANGISME - Koat Malang selain terkenal sebagai salah satu kota yang berhawa dingin di Indonesia. Bumi Arema juga menyimpan berbagai kekayaan seni dan budaya bangsa yang luar biasa. Mulai dari makanannya  seperti Bakso, Keripik Tempe dan Apel Malang.

Selain itu hawanya yang sejuk seperti penjelasan awal tadi. Walaupun sekarang hawa Malang sudah sangat panas, tapi citra itu masih ada dibenak setiap orang ketika pertama kali mendengar kata Malang. 

Disamping dua hal tadi Malang juga terkenal dengan budaya dan kerajinannya seperti, Topeng Malangan, Keramik Dinoyo,  Tari Malangan dan Jarang Kepang. Bangunan tuanya juga tak kalah menggoda, seperti Tokok Es Krim “Oen”, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil dan lain-lain.

Dan wisata sejarah yang tak kalah menariknya adalah mengunjungi candi-candi yang ada. Malang juga disebut sebagai kota seribu candi. Karena Berbagai candi ada di Kota ini, mulai dari Candi Singosari, Candi Badut, Candi Sumberawan dan lain-lain.

Yang paling terakhir, ciri khas Malang sekali adalah bahasa Walikan. Dimana biasanya para penduduk asli Malang suka menggunakan bahasa walikan. Bahasa walikan adalah bahasa yang dibolak-balik seperti makan jadi nakam dan lain-lain.

Topeng Malangan ( Muhammad Khairuddin)


Di Kota Malang terdapat seni pemahatan topeng yang asli bercirikan khas Malang. Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng Malang adalah sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari keberadaan Kota Apel ini. 

Topeng ini pun sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu.

Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur. 

Sajian ini nantinya dikolaborasikan dengan tatanan rias dan pakaian untuk memainkan sebuah pewayangan atau cerita tertentu menggunakan Topeng Malang. Perkemgbangan saat ini Topeng Malang sudah dapat dinikmati dalam bentuk drama, ada yang menceritakan tentang sosial dan humoran.

Tari Topeng Malangan (Pretty Isyana C.D)
“Tari Topeng Malang” dapat diartikan sebagai gerakan badan yang berirama dengan diiringi bunyi-bunyian dengan menggunakan penutup muka yang menyerupai muka orang. Tari ini murni berasal dari Malang.

Kedungmonggo sebagai sebuah dusun di kaki gunung Kawi merupakan salah satu kantong persebaran seni budaya tari topeng Malang.

Kondisi daerah Malang secara eksternal juga didukung dengan polesan konstruksi budaya Hindu-Jawa di lokasi sekitar dusun Kedungmonggo mengingat akar sejarah kemunculan tari topeng adalah hasil ritual kebudayaan Hindu.

Bahasa Walikan (Moh. Nadlir)
Bahasa Walikan Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan.

Jaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK.

Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.
Bangunan Tua Bersejarah (Adi Nugroho)
Kawasan Ijen, siapa yang tidak kenal dengan tempat itu, karena itu telah menjadi salah satu trade mark kota malang. Bangunan Kunonya yang tertata rapi dan juga jalannya yang membuat nyaman berkendara ataupun untuk berjalan kaki. Sayang saat ini mulai di renovasi dan diubah ke bangunan yang lebih modern.

Di Kota Malang selain Kawasan Ijen terdapat banyak sekali bangunan tua, seperti Toko Es Krim Oen, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil, Wisma Tumapel, Balai kota dan lain-lain. Tapi sekali lagi sayangnya banyak yang tidak terawat. Karena itikad dari Pemkot untuk melestarikannya sangat kurang. Jika bangunan kuno tersebut kalau bisa dilestarikan akan semakin menarik minat para wisatawan local maupun wisatawan asing.


Candi-candi di Malang (Arlissya Kumala)

Candi Singosari
Salah satu peninggalan bersejarah di Malang adalah candi Singosari. Dikenal juga dengan candi Kendedes, dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari yang meninggal tahun 1292. 

Didirikan tahun 1300 bersamaan dengan diselenggarakannya upacara shrada ditempat ini. Ciri khas candi singasari adalah dua arca raksasa Dwarapala, yang diyakini sebagai penjaga istana.


Candi Jago
Candi jago atau jajaghu didirikan antara tahu 1275 - 1300 M. dipercaya sebagai tempat penguburan abu raja Wisnuwardhana, raja ke 4 Singhasara. 

Memiliki hiasan ornamen yang indah, identik dengan candi penataran di Blitar. Terletak di desa Jago kec Tumpang sekitar 22 km arah timur kota Malang.







Candi Badut
Candi Badut terletak di Dukuh Gasek, Desa Karang Besuki, Kesamatan Dau, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Candi Badut terletak di kaki Gunung Kawi.  Candi Badut diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar. Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. 

Kata Badut di sini berasal dari bahasa sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun diantara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.

Candi Sumberawan
Candi Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Kecamatan Singosari Malang. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Candi ini Merupakan peninggalan Kerajan Singhasari dan digunakan oleh umat Budha pada masa itu.



Candi Sumberawan terletak di desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, +/- 6 Km, di sebelah Barat Laut Candi Singosari, candi ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran P. 6,25m L. 6,25m T. 5,23m dibangun pada ketinggian 650 mDPL, di kaki bukit Gunung Arjuna. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Karena itulah disebut Candi Sumberawan.

Menggodanya Aneka Bakso Khas Malang

Menggodanya Aneka Bakso Khas Malang
Sumber gambar: id.foursquare.com 
Bakso merupakan salah satu ikon kuliner Kota Malang yang sangat dikenal berbagai kalangan masyarakat Nusantara, khususnya warga Malang. Tak pelak, banyak sekali tempat-tempat yang berlomba-lomba menjajakan menu favorit warga itu. Aneka jenis bakso dijual di berbagai tempat mulai dari pedagang kaki lima, kios, warung, depot, bahkan restoran. Mereka semua berupaya untuk menciptakan kreasi bakso khas Malang yang berbeda dan memiliki ciri tersendiri untuk menarik para pelanggannya. Jadi, tak usah heran jika Ngalamers dimanapun bisa menemukan aneka bakso yang cukup menarik dan menggoda untuk dicoba ketika berkunjung ke Kota Kuliner ini.
Nah, tahukah Ngalamers apa saja dan dimana bisa menikmati aneka bakso khas Malang yang sangat menggoda itu? Simak beberapa rangkuman tempat makan aneka bakso khas Malang oleh HaloMalang berikut.
1. Bakso President
Bakso President
 Sumber gambar: lcwcu.um.ac.id
Inilah bakso yang telah banyak dikenal masyarakat sebagai salah satu ikon wisata kuliner yang perlu dicoba ketika berkunjung ke Malang. Sejak dulu, kelezatan cita rasa Bakso President telah menyebar dari mulut ke mulut. Berbagai variasi menu yang asli dan khas Bakso President ini juga bisa dinikmati dengan harga yang pas. Ngalamers yang tertarik untuk mencoba menikmati kelezatan asli dan utama cita rasa Bakso President ini bisa langsung ke pusatnya di belakang ex-Mitra II Departemen Store di Jalan S.P Sudarmo No. 55, Malang.
2. Bakso Kota Cak Man
Bakso Kota Cak Man
 Sumber gambar: jakarta.tribunnews.com
Bakso Kota Cak Man ini pernah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bakso terbesar yang selama ini dibuat di Indonesia, Ngalamers. Bakso Kota ini juga sangat digemari masyarakat, tak heran jika sekarang banyak outletnya tersebar di beberapa penjuru kota yang ada di Tanah Air. Namun kalau Ngalamers ingin mencicip langsung Bakso Kota Cak Man ini di tempat asalnya yakni Malang, bisa langsung datang ke ruko depan SMPN 5, Jalan WR. Supratman C1 Kav. 13-14.
3. Bakso Bakar Pak Man
Bakso Bakar Pak Man
 Sumber gambar: awanliem.wordpress.com
Keberadaan Bakso Bakar Pak Man di Malang menjadikan wisata kuliner khas Kota Makanan ini semakin bertambah. Sebagai pencetus ide kreasi bakso bakar di Malang, Bakso Bakar Pak Man telah banyak mencuri hati para wisatawan atau warga yang ingin menikmati sajian rasa bakso yang berbeda. Jika ingin bersantap bakso bakar di sini, datang saja ke Jalan Diponegoro, Malang.
4. Bakso Damas
Bakso Damas
 Sumber gambar: wisatakulinermalang.com 
Semangkok Bakso Damas bisa terdiri dari bermacam-macam jenis isian. Ngalamers bisa memilih sendiri isiannya seperti mie, tahu, bakso goreng, jeoan usus, jeroan paru, sate kikil, sate telur puyuh, dan juga bakso daging yang ukurannya hampir sama seperti bola tenis. Kuah Bakso Damas ini pun sangat gurih. Lokasi Bakso Damas ini ada di Jalan Soekarno-Hatta, Malang.
5. Bakso Gun
Bakso Gun
 Sumber gambar: Facebook Bakso Gun
Bakso Gun ini menawarkan cara menikmati bakso khas Malang dengan cukup menarik dan menggoda untuk dicoba, Ngalamers. Di Depot Bakso Gun ini, Ngalamers dapat mengatur sendiri selera memasak dan makan bakso. Soalnya, Ngalamers bebas mengambil isian bakso apa saja sendiri bak belanja di swalayan. Lokasi depot bakso ini bisa ditemui di Jalan Kawi Atas 41 Klojen, Malang.
6. Bakso Rambutan Pak Bas
Bakso Rambutan Pak Bas
 Sumber gambar: mbakevi.blogspot.com
Namanya memang "bakso rambutan", tapi bukan berarti bakso ini dibuat dari daging buah rambutan, Ngalamers. Bakso Rambutan di rumah makan ini dibuat dari daging sapi dan ayam yang kemudian ditambahkan dengan kulit pangsit yang dirajang tipis lalu dibalutkan pada adonan bakso tersebut. Alhasil, rupa bakso itu nampak bak buah rambutan. Rasanya sungguh lezat, gurih dan berbeda dari bakso lainnya. Patut dicoba. Bakso Rambutan Pak Bas ini terletak di Jalan Danau Sentani Raya H1-B41 Sawojajar, Malang.
7. Bakso Gondhol
Bakso Gondhol
 Sumber gambar: www.beritaupdate.com
Ngalamers yang doyan makan dan "boleh" mengkonsumsi bakso berbahan dasar daging babi, warung Bakso Gondhol inilah tempatnya. Bakso yang terbuat dari daging babi warung ini sungguh nikmat dan kuah baksonya pun sangat sedap. Lokasi Bakso Gondhol ini bisa Ngalamers temukan di Jalan S. Priyo Sudarmo 35, Blimbing.
8. Bakso P. Dulmanan Stasiun Malang
Bakso P. Dulmanan Stasiun Malang
 Sumber gambar: id.foursquare.com 
Bakso P. Dulmanan Stasiun Malang ini sudah sangat dikenal warga Malang, Ngalamers. Salah satu ciri khas yang menjadikan Bakso P. Dulmanan ini sangat dikenal adalah ukuran baksonya yang cukup besar. Bulatan baksonya sebesar bola-bola tenis. Jika tertarik untuk mencoba, Ngalamers bisa ke Bakso P. Dulmanan Stasiun Malang pada kisaran pukul 08.00 – 21.00 WIB.
9. Bakso Kikil Seruni
Bakso Kikil Seruni
Sumber gambar: id.foursquare.com  
Banyak potongan-potongan kikil yang ada di dalam kuah bakso ini, membuatnya dinamakan "Bakso Kikil". Kikil-kikil itulah yang menambah citarasa gurih pada kuah baksonya dan menjadikan sebuah kreasi bakso baru khas Malang yang berbeda dan menggoda untuk dicoba. Nah, kalau Ngalamers ingin berburu kuliner bakso yang ini, cari saja lokasinya di kawasan Suhat (Soekarno-Hatta). Pada bangunannya tertulis "Bakso Kikil Seruni" dan tempatnya ada di pinggir jalan raya.


Wah wah wah,,, satu lagi jajanan khas malang yang menggugah selera. Jajanan yang terbuat dari kedelai ini bernama “tempe”. Selain tidak menimbulkan efek samping jika mengkonsumsinya, jajanan ini terkenal merakyat. Jajanan ini bisa di konsumsi siapa saja tidak mengenal kalangan, yup karena harganya yang tidak menguras kantong. Karena warga malang sangat kreatif dia menyulap tempe menjadi “keripik tempe” yang menjadi andalan kota Malang.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Rabu, 02 Mei 2012 Snack Khas Malang Wah wah wah,,, satu lagi jajanan khas malang yang menggugah selera. Jajanan yang terbuat dari kedelai ini bernama “tempe”. Selain tidak menimbulkan efek samping jika mengkonsumsinya, jajanan ini terkenal merakyat. Jajanan ini bisa di konsumsi siapa saja tidak mengenal kalangan, yup karena harganya yang tidak menguras kantong. Karena warga malang sangat kreatif dia menyulap tempe menjadi “keripik tempe” yang menjadi andalan kota Malang. BAKPAO TELO Eh, orang Malang memang kreatif, mulai tempe dikeringkan, kemudian buah-buahan, selanjutnya jadilah “telo”/ ubi tidak hanya di buat kripik, namun jadi bakpao yang cantik. Rupanya memang bakpao telo ini pendatang baru dunia kuliner dan oleh-oleh wajib (dari) Malang. Secara khusus panitia pertemuan ilmiah yang saya hadiri , mengundang bakpao telo hadir di Batu – Malang. Bakpao telo tidak hanya cantik, teksturnya lebih lembut, namun mengenyangkan. BAKSO MALANG Malang yang terkenal sebagai kota apel, ternyata menyimpan banyak keunikan kuliner. Misalnya bakso. Di kota dingin ini, memiliki beberapa varian bakso. Bakso merupakan makanan yang sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan, bakso adalah makanan favorit seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari tukang becak sampai dengan penghuni rumah gedongan. Bakso sendiri dijual mulai dari kelas gerobak dorong melalui kampung dan perumahan sampai dengan kelas mal. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki bakso dengan ciri khas tersendiri. Ada bakso khas Malang, bakso khas Solo, bakso khas Bandung, dan bakso khas Jakarta. Ciri khas bakso Malang adalah adanya taburan daun bawang di kuahnya sehingga aromanya semakin harum menggugah selera. Di Jakarta, penjual biasa menambahkan ‘tongcai’ dan cuka, sehingga rasanya semakin unik. Lain lagi dengan bakso khas Bandung. Jika kita makan bakso di Bandung, kita akan menjumpai toge di dalam kuah bakso yang menambah kesegarannya. Tidak kalah dengan yang lain, bakso Solo pun memiliki ciri khas tersendiri, yaitu campuran ‘tetelan’ daging yang membuat kuahnya menjadi lebih sedap. RUJAK CINGUR Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur , terutama daerah asalnya Surabaya yang sekarang merebak juga di kota Malang. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur), bengkoang, mangga muda, dan ditambah lontong, tahu dan tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Snack Khas Malang Wah wah wah,,, satu lagi jajanan khas malang yang menggugah selera. Jajanan yang terbuat dari kedelai ini bernama “tempe”. Selain tidak menimbulkan efek samping jika mengkonsumsinya, jajanan ini terkenal merakyat. Jajanan ini bisa di konsumsi siapa saja tidak mengenal kalangan, yup karena harganya yang tidak menguras kantong. Karena warga malang sangat kreatif dia menyulap tempe menjadi “keripik tempe” yang menjadi andalan kota Malang. BAKPAO TELO Eh, orang Malang memang kreatif, mulai tempe dikeringkan, kemudian buah-buahan, selanjutnya jadilah “telo”/ ubi tidak hanya di buat kripik, namun jadi bakpao yang cantik. Rupanya memang bakpao telo ini pendatang baru dunia kuliner dan oleh-oleh wajib (dari) Malang. Secara khusus panitia pertemuan ilmiah yang saya hadiri , mengundang bakpao telo hadir di Batu – Malang. Bakpao telo tidak hanya cantik, teksturnya lebih lembut, namun mengenyangkan. BAKSO MALANG Malang yang terkenal sebagai kota apel, ternyata menyimpan banyak keunikan kuliner. Misalnya bakso. Di kota dingin ini, memiliki beberapa varian bakso. Bakso merupakan makanan yang sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan, bakso adalah makanan favorit seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari tukang becak sampai dengan penghuni rumah gedongan. Bakso sendiri dijual mulai dari kelas gerobak dorong melalui kampung dan perumahan sampai dengan kelas mal. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki bakso dengan ciri khas tersendiri. Ada bakso khas Malang, bakso khas Solo, bakso khas Bandung, dan bakso khas Jakarta. Ciri khas bakso Malang adalah adanya taburan daun bawang di kuahnya sehingga aromanya semakin harum menggugah selera. Di Jakarta, penjual biasa menambahkan ‘tongcai’ dan cuka, sehingga rasanya semakin unik. Lain lagi dengan bakso khas Bandung. Jika kita makan bakso di Bandung, kita akan menjumpai toge di dalam kuah bakso yang menambah kesegarannya. Tidak kalah dengan yang lain, bakso Solo pun memiliki ciri khas tersendiri, yaitu campuran ‘tetelan’ daging yang membuat kuahnya menjadi lebih sedap. RUJAK CINGUR Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur , terutama daerah asalnya Surabaya yang sekarang merebak juga di kota Malang. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur), bengkoang, mangga muda, dan ditambah lontong, tahu dan tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

[Ngalamers Harus Tahu] Sejarah Boso Walikan

Boso Walikan
Ngalamers yang asli Malang pasti sudah sangat familiar dengan boso walikan (osob kiwalan). Boso walikan memang sudah menjadi ciri khas Kota Malang, seperti halnya bakso dan apel. Beberapa boso walikan yang sering digunakan antara lain: ker (rek), sam (mas), Ngalam (Malang), genaro (orang), kadit itreng (tidak ngerti), nakam (makan), nganal (lanang), Ongis Nade (Singo Edan), dan masih banyak lagi.

Lantas pernahkah Ngalamers bertanya-tanya, bagaimana sejarah boso walikan ini? Siapa yang pertama menciptakan boso walikan? HaloMalang akan mecoba menjawab pertanyaan ini.

Menurut Pengamat sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, sejarah boso walikan dimulai pada saat jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota (GRK). Para pejuang pada saat itu menggunakan boso walikan sebagai alat komunikasi antar sesama pejuang serta sebagai identitas untuk mengenali lawan maupun kawan.

Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan.

Namun boso walikan bukanlah bahasa sandi karena tetap menggunakan bahasa yang lazim digunakan, hanya cara membacanya yang diubah. Kata yang lazimnya dibaca dari kiri ke kanan dalam boso walikan dibaca dari kanan ke kiri. Bahasa yang bisa di-walik juga bisa berasal dari Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia. Karena itu pula, boso walikan selalu berkembang karena pasti banyak kata-kata yang bisa di-walik. Namun, tentu tidak semua kata bisa seenaknya di-walik karena hanya kata-kata yang umum saja yang biasanya dibaca secara terbalik. Sebagai contoh, kata "komputer" tidak pernah diucapkan sebagai retupmok karena akan sulit pengucapannya dan tidak lazim digunakan.

Sayangnya, semakin sedikit saja kaum muda Ngalam yang mempraktekkan penggunaan boso walikan sehari-hari. Ayo Ngalamers, kita galakkan lagi penggunaan boso walikan supaya tidak punah ditelan jaman. Bagaimanapun, boso walikan merupakan ciri khas budaya Malang yang perlu dilestarikan.

Terimakasih telah membaca artikel ini . saya hanya bisa memberikan sedikit untuk anda . 

Sumber :
http://malangisme.blogspot.com/2012/11/kekayaan-ragam-seni-dan-budaya-malang.html 
http://halomalang.com/serba-serbi/menggodanya-aneka-bakso-khas-malang
Rabu, 02 Mei 2012 Snack Khas Malang Wah wah wah,,, satu lagi jajanan khas malang yang menggugah selera. Jajanan yang terbuat dari kedelai ini bernama “tempe”. Selain tidak menimbulkan efek samping jika mengkonsumsinya, jajanan ini terkenal merakyat. Jajanan ini bisa di konsumsi siapa saja tidak mengenal kalangan, yup karena harganya yang tidak menguras kantong. Karena warga malang sangat kreatif dia menyulap tempe menjadi “keripik tempe” yang menjadi andalan kota Malang. BAKPAO TELO Eh, orang Malang memang kreatif, mulai tempe dikeringkan, kemudian buah-buahan, selanjutnya jadilah “telo”/ ubi tidak hanya di buat kripik, namun jadi bakpao yang cantik. Rupanya memang bakpao telo ini pendatang baru dunia kuliner dan oleh-oleh wajib (dari) Malang. Secara khusus panitia pertemuan ilmiah yang saya hadiri , mengundang bakpao telo hadir di Batu – Malang. Bakpao telo tidak hanya cantik, teksturnya lebih lembut, namun mengenyangkan. BAKSO MALANG Malang yang terkenal sebagai kota apel, ternyata menyimpan banyak keunikan kuliner. Misalnya bakso. Di kota dingin ini, memiliki beberapa varian bakso. Bakso merupakan makanan yang sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan, bakso adalah makanan favorit seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari tukang becak sampai dengan penghuni rumah gedongan. Bakso sendiri dijual mulai dari kelas gerobak dorong melalui kampung dan perumahan sampai dengan kelas mal. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki bakso dengan ciri khas tersendiri. Ada bakso khas Malang, bakso khas Solo, bakso khas Bandung, dan bakso khas Jakarta. Ciri khas bakso Malang adalah adanya taburan daun bawang di kuahnya sehingga aromanya semakin harum menggugah selera. Di Jakarta, penjual biasa menambahkan ‘tongcai’ dan cuka, sehingga rasanya semakin unik. Lain lagi dengan bakso khas Bandung. Jika kita makan bakso di Bandung, kita akan menjumpai toge di dalam kuah bakso yang menambah kesegarannya. Tidak kalah dengan yang lain, bakso Solo pun memiliki ciri khas tersendiri, yaitu campuran ‘tetelan’ daging yang membuat kuahnya menjadi lebih sedap. RUJAK CINGUR Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur , terutama daerah asalnya Surabaya yang sekarang merebak juga di kota Malang. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur), bengkoang, mangga muda, dan ditambah lontong, tahu dan tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
http://halomalang.com/serba-serbi/ngalamers-harus-tahu-sejarah-boso-walikan

1 komentar:

  1. Ayo betaruh dan raih kemenangan Anda bersama kami.
    Kami dari S128Cash Situs Betting Online Terpercaya Ingin mengajak Anda bergabung bersama kami.
    Dan pastinya kami menyediakan semua permainan Terbaik yang digemari masyarakat Indonesia, yaitu :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Slot Games Online
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    Untuk transaksi DEPOSIT dan WITHDRAW tidak ada jam OFFLINE, itu artinya Anda bisa bertransaksi 24 jam NONSTOP dan tidak ada batasan WITHDRAW !!
    S128Cash juga menyediakan berbagai BONUS menarik, seperti :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Jadi, apa lagi yang Anda tunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan nikmati kemenangan Anda.
    Hubungi kami :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Forum Judi Bola

    BalasHapus